Bojonegoro – Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menunjukkan komitmen kuat bahwa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam melestarikan nilai-nilai luhur ajaran Mbah Surosentiko Samin melalui kehadirannya di Samin Festival ke-9 di Balai Budaya Desa Margomulyo, 5 Juli 2025.
Festival yang bertema “Obor Sewu” ini bukan sekadar perayaan budaya, melainkan juga wujud nyata pemberdayaan masyarakat.
Sejak Jumat, 4 Juli 2025, berbagai kegiatan budaya telah memeriahkan festival ini. Puncak acara pada Sabtu, 5 Juli 2025, diwarnai dengan prosesi “Membatik Obor 1000” yang diikuti oleh Wakil Bupati, simbolisasi perhatian terhadap seni batik Samin yang kaya akan makna.
Suasana semakin khidmat dengan penyerahan disertasi “Pitutur Luhur” dari Profesor Sugeng kepada Wakil Bupati, yang kemudian diteruskan kepada Mas Bambang, generasi penerus ajaran Samin.
Hal ini menunjukkan sinergi kuat antara akademisi, pemerintah, dan komunitas Samin dalam upaya pelestarian budaya. Wakil Bupati juga menyerahkan desain seragam dinas ASN (PDH) bercorak khas Samin kepada Mas Bambang dan mendengarkan testimoni inspiratif dari para pengrajin lokal.
Dalam sambutannya, Nurul Azizah menekankan pentingnya menjaga warisan budaya leluhur. Beliau menceritakan perjuangan masyarakat Bojonegoro memindahkan sebagian tanah dari makam Mbah Samin di Sawahlunto ke Margomulyo, sebagai bukti penghormatan yang mendalam.
Penggunaan udeng dan slayer Samin sebagai PDH ASN, sebuah kebijakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, bukan hanya simbol kebanggaan, tetapi juga upaya nyata untuk memberdayakan ekonomi kreatif masyarakat lokal, khususnya UMKM.
Nurul Azizah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meneladani tiga ajaran utama Mbah Surosentiko Samin: Jujur, Sabar, Nerimo (menerima), dan Trokal (berjuang sepenuh hati). (Arh)