KOLOM  

Respon Cepat Wabup Bojonegoro, Sebuah Keteladanan yang Mulai Langka

Avatar photo

Penulis Agus Harianto.

Bojonegoro – Di tengah birokrasi yang sering kali dikenal lamban, Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, justru tampil dengan gaya kepemimpinan yang berbeda.

Setiap persoalan yang muncul di tengah masyarakat, ia hadir bukan hanya sebagai pejabat, tetapi sebagai problem solver (penyelesai masalah).

Cepat tanggap, terjun langsung, dan tak segan mendengar keluh kesah warga. Itulah wajah kepemimpinan yang ditunjukkannya.

Respon cepat ini bukan sekadar formalitas, melainkan sinyal bahwa roda pemerintahan tidak boleh tersendat hanya karena prosedur yang bertele-tele.

Publik tentu menaruh harapan besar bahwa pola ini menjadi standar baru di tubuh birokrasi Bojonegoro: bekerja cepat, tepat, dan berorientasi pada kebutuhan rakyat.

“Beliau datang menemui para Ojol di Basecampnya di Jalan Pemuda, setelah para Ojol melakukan tahlil dan do’a bersama di depan gedung DPRD . Beliau kayak seorang ibu yang bisa mendengarkan keluh kesah anak-anaknya.” urai warga kota Bojonegoro tadi malam.

Namun, yang perlu dijaga adalah konsistensi. Jangan sampai respon cepat ini hanya tampak saat sorotan publik hadir, sementara di belakang layar tetap ada persoalan yang dibiarkan berlarut.

Di sinilah tantangan terbesar: menjadikan kecepatan sebagai budaya kerja, bukan sekadar pencitraan sesaat. Jika pola ini terus dipelihara, Bojonegoro memiliki modal sosial dan politik yang kuat.

Sebab, masyarakat pada akhirnya tidak menilai dari banyaknya pidato pejabat, melainkan dari seberapa cepat mereka merasakan solusi atas masalah sehari-hari. Dan dalam hal ini, Wakil Bupati telah memberi contoh baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *