Tuban – Rumah Sakit Ali Manshur (RSAM) Tuban menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pelayanan dengan menggelar Pelatihan Komunikasi Efektif.
Pelatihan yang dilaksanakan pada 4-9 Agustus dan 13-16 Agustus 2025 ini, diikuti oleh 223 karyawan yang terbagi dalam 5 batch. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Pertemuan Gedung Manajemen Lantai II ini dimulai pukul 07.00 hingga 17.00 setiap harinya.
Bidan Luluk Zubaidah, S.Keb., selaku ketua kegiatan, menggandeng tim narasumber dari PPKD Indonesia, yaitu Sabiqul Khair, SHI. M.Si, Galang Rambu Anarki, S.Psi, M. Psikolog, Dedy Syahputra Ginting, S.Psi, dan Imam Aulia Rahman, S.Sos. Kehadiran para ahli komunikasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan keterampilan baru bagi para peserta.
Direktur RSAM, Roikan M.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu upaya dan komitmen RSAM untuk terus meningkatkan mutu pelayanan.
“Seluruh karyawan wajib mengikuti kegiatan ini sampai selesai, sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kualitas RSAM,” tegasnya.
Selain pelatihan komunikasi, RSAM juga mengimplementasikan program GEMPA (Gerakan Senyum Salam Sapa) serta menjalin kerjasama dengan berbagai jejaring. Langkah ini diambil untuk memastikan komunikasi yang efektif terjalin, sehingga pasien mendapatkan pelayanan yang prima.
Setiap batch pelatihan dilaksanakan selama dua hari. Pada hari pertama, peserta dibekali dengan mindset baru bahwa perubahan dimulai dari pikiran, perasaan, dan perilaku.
Komunikasi dipandang sebagai seni membina hubungan, dan komunikasi efektif adalah kunci untuk mencapai tujuan. Konsep CEPAT (Cekatan, Efektif, Proporsional, Arah Jelas, Tanggung Jawab) menjadi pedoman dalam berkomunikasi.
Materi pelatihan menekankan tiga langkah penting dalam komunikasi, pesan harus tersampaikan, pesan harus dipahami dengan benar, dan tujuan penyampaian pesan harus tercapai. Kemampuan komunikasi yang baik harus didasari dengan nalar, empati, dan kemampuan berbahasa yang efektif.
Bernalar berarti menghubungkan keterampilan komunikasi dengan tujuan yang ingin dicapai. Berempati berarti memahami sudut pandang orang lain secara akurat, merasakan apa yang mereka rasakan, serta membantu menambah kebahagiaan atau mengurangi penderitaan mereka.
Komunikasi efektif juga harus memenuhi unsur REACH (Respect, Empati, Audible, Clarity, Humble). Seluruh rangkaian pelatihan berjalan lancar dan Interaktif, dengan kombinasi teori, praktik, dan permainan yang meningkatkan semangat serta kekompakan tim.
Sesi pelatihan diakhiri dengan penandatanganan komitmen PANCAGEMPA, sebagai wujud kesungguhan peserta untuk menerapkan ilmu yang didapat.
Diharapkan, pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang besar dan melahirkan mindset baru bagi seluruh peserta untuk selalu berpikir positif, berempati, menjadi pendengar yang baik, serta rendah hati. Dengan demikian, upaya peningkatan pelayanan kepada pasien melalui komunikasi yang efektif dapat terwujud. (Fa)