Bojonegoro – Untuk mengelola permaslahan sampah di Kabupaten Bojonegoro, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mempunyai program satu desa satu bank sampah. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Persampahan dan RTH DLH Bojonegoro Soleh Fatoni Rabu (07/08/2025).
Dari 430 desa dan kelurahan di Bojonegoro saat ini baru sekitar 176 embrio bank sampah yang sudah terbentuk. Dari angka tersebut sekitar 56 bank sampah yang sudah berjalan.
” Kita akan dorong agar semua terbentuk, ” Kata Soleh Fatoni.
Langkah yang diambil DLH adalah memberikan pembinaan bagi pengurus bank sampah yang sudah terbentuk serta mendorong desa yang belum membentuk kepengurusan agar segera menindaklanjuti.
Menurutnya, faktor utama dalam pengelolaan sampah adalah kesadaran masyarakat dan kepedulian terhadap lingkungan. Saat ini sebagian besar masyarakat Bojonegoro tidak memandang sampah sebagai masalah bagi mereka.
Masih banyak masyarakat yang membuang sampah di sungai, dan bahkan di pinggir jalan yang sempat viral beberapa waktu lalu.
” Seperti di kecamatan Baureno itu, rencananya akan ada Kelompok swadaya masyarakat nantinya yang akan mengelola, supaya tidak terjadi lagi sampah menumpuk dipinggir jalan, ” Kata Soleh.
Ia melanjutkan, edukasi masyarakat akan terus dilaksanakan dalam upaya mendukung program satu desa satu bank sampah. Agar sampah ibisa dipilah terlebih dahulu ditingkat rumah sebelum dikirim ke tempat pembuangan.
Sehingga para pengurus bank sampah juga tidak terbebani dalam rangka pemilahan sampah yang memerlukan tenaga ekstra.
” Harusnya setiap rumah tangga bisa memisahkan mana sampah organik dan anorganik, tidak langsung dicampur lalu dikirim ke TPS, ” Imbuhnya.
Jika program tersebut terwujud, harapnya permasalahan sampah bisa selesai di tingkat desa. Bahkan tidak perlu membebani tempat pembuangan akhir (TPA) yang dalam jangka panjang akan kesulitan menampung sampah dari masyarakat. (Piping)