Tuban – Proyek pembangunan saluran pembuangan (bronjong) di Desa Mergosari, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, yang dikerjakan oleh CV. Gentong Berlian Afkar, menuai protes keras dari warga setempat.
Pasalnya, proyek dengan nilai anggaran Rp 674,900 juta tersebut, dinilai dikerjakan secara tidak profesional dan terkesan asal-asalan.
Warga mengeluhkan adanya galian tanah yang ditinggalkan begitu saja oleh pekerja proyek. Galian dengan lebar 1,3 meter dan kedalaman antara 60-80 cm tersebut, dianggap berpotensi membahayakan tebing penyangga dan fondasi rumah warga yang berada di sekitar lokasi proyek.
Menurut penuturan Paeran, salah seorang warga Mergosari, proyek ini mulai dikerjakan sejak bulan Agustus dan seharusnya selesai pada Desember 2025.
Namun, para pekerja telah meninggalkan lokasi sekitar seminggu yang lalu, dengan meninggalkan galian yang menganga di dekat rumah Muntiah.
“Kami khawatir, proyek ini dikerjakan asal-asalan karena lokasinya jauh dari pusat desa. Buktinya, pemborong seenaknya meninggalkan sisa galian yang sangat dekat dengan rumah warga,” ungkap Paeran dengan nada kesal.
Paeran menambahkan, kondisi ini sangat rawan menyebabkan longsor, terutama saat musim hujan tiba. Bekas galian yang berada tepat di belakang rumah warga berpotensi menyebabkan tanah ambles dan merusak bangunan rumah serta musala.
Senada dengan Paeran, tokoh masyarakat Mergosari, Syafi’i, juga mengungkapkan kekecewaannya. Ia mengatakan, dalam pengerjaan proyek bronjong ini, pemborong hanya melibatkan dua orang pekerja dari warga sekitar.
Ia menilai, bangunan fisik saluran pembuangan tersebut dikerjakan ala kadarnya, padahal proyek ini didanai dari APBD Tuban.
“Pemborong terkesan kabur meninggalkan proyek. Padahal, bekas galian belum diuruk dan dirapikan,” tegas Syafi’i.
Mastiah, warga lain yang rumahnya terdampak proyek ini, mengaku sangat kecewa dengan sikap rekanan dari Kedungombo Semanding yang dinilai tidak peduli dengan keselamatan warga.
Ia berharap agar rekanan segera menguruk bekas galian dan menyelesaikan proyek sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi kepada pihak CV Gentong Berlian Afkar melalui bidang SDA DPU-PRKP Tuban, Ichwan Sulistyo, belum membuahkan hasil.
Warga sekitar proyek berharap agar dinas terkait segera turun tangan untuk memantau dan mengawasi pelaksanaan proyek ini, agar dapat diselesaikan dengan baik dan tidak membahayakan keselamatan warga di kemudian hari. (Tim/Red)