Bojonegoro – Desa Bendo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sukses menggelar acara Sedekah Bumi pada Rabu, (9/7/2025).
Lebih dari sekadar perayaan panen, acara ini menjadi bukti nyata komitmen Pemdes Bendo dalam melestarikan tradisi dan budaya leluhur, sekaligus mengajak generasi muda untuk turut serta menjaga warisan tersebut.
Sejak pagi, suasana khidmat menyelimuti Desa Bendo. Doa bersama di makam Condro Yudho mengawali rangkaian acara Sedekah Bumi.
Suasana kemudian berubah menjadi meriah saat perangkat desa dan warga berkumpul di kediaman Kepala Desa untuk kegiatan rutin yang penuh keakraban.
Puncak acara ditandai dengan pagelaran seni Langen Tayub, hiburan tradisional Jawa yang menambah semarak tasyakuran atas hasil panen yang melimpah.
Sedekah Bumi, yang rutin digelar setiap tahun setelah panen raya padi, tahun ini bertepatan dengan Bulan Muharram 1447 H atau Bulan “Surra” dalam penanggalan Jawa, memberikan nuansa spiritual yang kental.
Tak hanya doa dan tasyakuran, acara “Temu Gogol” juga menjadi bagian penting dari Sedekah Bumi. Masyarakat berbondong-bondong menuju kediaman Kepala Desa untuk berdoa bersama, menciptakan ikatan sosial yang kuat antar warga.
Hiburan Langen Tayub yang berlangsung sepanjang siang hingga malam semakin menghidupkan suasana. Tiga penari muda berbakat, Nyi Supriyati, Nyi Tutik Ekawati, dan Nyi Eka Novianti, memukau penonton dengan penampilan mereka yang diiringi karawitan “Wahyu Taruno Budoyo” dari Kecamatan Temayang.
Marno (39), salah satu warga Desa Bendo, mengungkapkan rasa gembiranya, “Sangat senang dan terhibur. Acara ini benar-benar meriah!” Senyum dan antusiasme terpancar dari wajah warga yang menikmati hidangan dan pertunjukan Langen Tayub.
Kepala Desa Bendo, Bapak Bambang Caroko, menekankan pentingnya melestarikan tradisi Sedekah Bumi. “Sedekah Bumi, atau ‘Manganan’ dalam bahasa Jawa, adalah warisan nenek moyang kita yang harus kita jaga.
“Ini adalah bentuk syukur atas hasil panen dan harapan agar kemakmuran selalu menyertai Desa Bendo,” ujarnya.
Bapak Bambang juga berharap agar generasi muda dapat meneruskan tradisi ini agar tetap lestari hingga generasi mendatang.
Kehadiran perwakilan Koramil, Polsek, Linmas, tokoh masyarakat, dan undangan lain semakin memperkuat kesolidan dan dukungan masyarakat terhadap pelestarian budaya lokal.
Sedekah Bumi di Desa Bendo bukan hanya sekadar acara tahunan, tetapi juga menjadi perekat persatuan dan pengingat akan pentingnya menghargai warisan budaya leluhur. (SKM)