BOJONEGORO – Bojonegoro dikenal sebagai salah satu daerah penghasil pangan kreatif di Jawa Timur. Salah satu produk unggulan yang kian menarik perhatian adalah kerupuk khas Bojonegoro yang diproduksi oleh pelaku UMKM binaan BRI.
Usaha ini berawal dari skala rumahan, namun berkat pendampingan perbankan, kini mampu menembus pasar yang lebih luas.
Salah satu pelaku UMKM, Siti Maryam, mengungkapkan bahwa usaha kerupuknya dulunya hanya dipasarkan di lingkungan sekitar desa.
“Awalnya kami hanya produksi seadanya, pemasarannya pun terbatas. Namun setelah mendapat pembinaan, akses modal, dan pelatihan digital dari BRI, usaha ini berkembang pesat,” ujarnya.
Produk kerupuk Bojonegoro memiliki keunikan tersendiri, mulai dari bahan baku lokal berkualitas, cita rasa gurih, hingga teknik pengolahan tradisional yang tetap dipertahankan. Hal inilah yang menjadi nilai tambah dan membedakan kerupuk Bojonegoro dengan produk serupa dari daerah lain.
Melalui program pemberdayaan UMKM, BRI tidak hanya memberikan dukungan permodalan, tetapi juga pendampingan manajemen usaha, pelatihan pemasaran digital, hingga fasilitasi untuk mengikuti pameran produk unggulan.
Strategi ini membuat pelaku usaha mampu beradaptasi dengan tren konsumsi masyarakat yang kini banyak beralih ke platform daring.
Tak hanya meningkatkan penjualan, program ini juga membuka lapangan kerja baru di Bojonegoro. Beberapa warga sekitar kini ikut terlibat dalam proses produksi, mulai dari pengolahan bahan hingga pengemasan.
“Kami berharap bisa terus memperluas pasar, termasuk menjangkau konsumen di luar Jawa Timur,” tambah Siti.
Keberhasilan UMKM kerupuk Bojonegoro menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara perbankan dan masyarakat mampu memperkuat ekonomi daerah.
Dengan dukungan yang berkelanjutan, kerupuk khas Bojonegoro berpotensi menjadi ikon kuliner yang dikenal luas di tingkat nasional. (Red)