KOLOM  

Bojonegoro: Nyawa Warga Dipertaruhkan di Jalanan Tanpa Rambu

Avatar photo

Opini oleh Agus – Pegiat Kebijakan Publik

Bojonegoro – Sudah bukan rahasia lagi, jalan poros kecamatan di Bojonegoro kini berubah menjadi arena maut.

Kendaraan padat, truk lalu lalang, tapi rambu minim!! Marka jalan? Marka paku jalan? Zebra cross untuk anak sekolah? Nihil!!

Yang ada hanya perkerasan kaku dan aspal panjang tanpa pengaman, seolah keselamatan warga bukan prioritas.

Pemerintah daerah bisa dengan bangga menggelar seremoni dan merayakan penghargaan ini-itu, tapi mengurus hal mendasar seperti rambu lalu lintas saja gagal.

Sungguh ironi! Apa gunanya jalan perkerasan kaku diaspal mulus kalau tetap mematikan bagi penggunanya?

Setiap hari warga harus bertaruh nyawa hanya untuk sekadar menyeberang.

Anak sekolah, ibu rumah tangga, buruh, petani – semua dipaksa berjudi dengan maut karena kelalaian birokrasi.

Ini bukan soal anggaran yang tak ada, melainkan soal niat yang absen.

Kalau pemerintah serius peduli, seharusnya sebelum membangun monumen prestasi, mereka membangun sistem keselamatan.

Bojonegoro tidak butuh pencitraan, yang dibutuhkan rakyat adalah rambu nyata, marka jelas, dan penerangan jalan biar terang.

Dibeberapa ruas jalan poros kecamatan antara kecamatan Kapas, Dander dan Sukosewu masih belum ada rambu bahkan penerangan jalan.

Pemerintah daerah harus segera memasang rambu dan penerangan jalan karena nyawa warga jauh lebih berharga daripada penghargaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *