Bojonegoro – Proyek rehabilitasi jaringan irigasi D.I. pacal tahap 1 ini yang di mulai berlokasi di Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, telah berjalan hampir sekitar satu bulan
Tetapi karena kondisi lokasi, sehingga matreal proyek yang sifatnya berat seperti tiang pancang dan lainya diturunkan di Desa sebelah, yakni di dilapangan Desa Tegalkodo yang kemudian di langsir ke lokasi proyek.
Terkait dengan lokasi matreal yang ditaruh di desanya, Kepala Desa Tegalkodo Tommy Listyono mengatakan, bahwa sebelum ditempati, pihak proyek telah meminta izin ke desa dan sebaliknya pihak desa juga telah mengizinkannya.
“Demi mendukung kelancaran pembangunan, kami mengizinkan, yang awalnya izin melalui lisan selanjutnya di susul dengan izin surat resmi,”ucapnya kepada upwarta.com saat mengecek lokasi material proyek. Jum’at (5/6/2025) siang.
Namun begitu, dalam perjalanannya, Tomy mengaku menyayangkan sikap dari pihak proyek. Ia menilai pihak proyek mengabaikan berkoordinasi dengan pihak desa, padahal bagaimanapun juga sebagai pihak yang ditempati, pastinya akan kena imbas jika terjadi sesuatu
“Contohnya kemarin, meski ada operator Crane yang tersengat listrik, pihak proyek juga tidak ada laporan atau ada koordinasi ke kami, justru kejadian itu, kami dapat laporkan dari warga. Meski itu proyek mereka, tapi kami pihak desa selaku yang di tempati juga ikut repot sendiri,”ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut Tomy, Selama di tempati material proyek jaringan irigasi ini, pihak desa juga belum pernah dapat kompensasi apapun, selama ini yang di dapat hanyalah janji yang belum tau kepastiannya karena kemudian pihak proyek juga belum pernah menemuinya lagi bicara soal ini.
“Saat izin, kami pernah menyampaikan agar nantinya kerusakan lapangan di bantu perbaikan, tapi hingga saat ini proposal pengurukan yang kami ajukan juga belum di ACC, justru yang kami dengar desa lain yang telah di ACC,”ungkapnya
Tomy berharap, pihak proyek memperbaiki koordinasi dengan pihak desa, karena meski pihak desa tak pernah menyewakan tempat dan tak ada ada MOU resmi apapun, karena murni demi membantu kelancaran proyek, bukan tidak mungkin pasti ada anggapan yang kurang baik yang diterima dirinya.
“Saya harap pihak kontraktor perbaiki koordinasi dengan kami, Kalau istilahnya orang Jawa harus nguwongno wong (harus lebih menghormati atau jangan mengabaikan yang punya wilayah)”harap pria yang juga sebagai Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kecamatan Sukosewu tersebut.
Untuk diketahui, berdasarkan papan informasi Proyek rehabilitasi jaringan irigasi D.I. pacal tahap 1 ini dikerjakan oleh PT Tiara Multi Teknik dengan alamat Jalan Ketintang baru selatan VII no 10 Surabaya. Sumber dana dari SBSN senilai 56 milyar lebih. (ARH).