Lomba Fashion Show Batik di Bojonegoro, Arumi Bachsin: Keren-keren Banget

Peserta Lomba Fashion Show Batik Evening Gown di alun-alun Bojonegoro

Bojonegoro – Gelaran Bojonegoro Wastra Batik Festival (BWBF) 2025 makin semarak. Pada hari kedua, 29 Model dari berbagai daerah juga adu fashion show Batik Evening Gown. Kamis (19/2025) digelar di alun-alun.

29 Model itu, diantaranya dari Bojonegoro, Ngawi, Tuban, Lamongan, Blora, Madiun, Mojokerto, Kediri, Probolinggo, Ngajuk, Pacitan, Sidoarjo, Banyuwangi, Kabupaten Boyolali hingga Kota Surakarta.

Lomba ini berlangsung sangat meriah, di mana masing-masing peserta bersaing sengit membawakan desain gaun terbaiknya. Sambil berlenggak lenggok, para peserta dengan anggun dan percaya diri menampilkan gaun hasil desainnya di hadapan para dewan juri.

Gaun Batik yang dibawakan para peserta pun memiliki motif dan corak berbeda-beda. Semua memiliki makna serta filosofi masing-masing daerah.

Kirani Aura Pusparani, peserta Juara 1 Lomba Fashion Show Batik Evening Gown dari Kabupaten Tuban mengaku sangat bahagia dan bangga bisa turut serta pada perlobaan tersebut.

Di katakanya, Untuk mengikuti perlombaan tersebut dirinya hampir setiap malam menyempatkan diri rutin melakukan latihan.

“Sangat bahagia dapat Juara 1,” ucapnya.

Lomba Fashion Show Batik Evening Gown ini juga dihadiri oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Bojonegoro Cantika Wahono, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Welly Fitrama.

Serta, para Dewan Juri lomba terdiri dari Ketua Dekranasda Jawa Timur Arumi Bachsin, Jessie Gunawan dan Anaz Khairunnas.

Lomba Fashion Show Batik Evening Gown ini merupakan bentuk upaya Pemkab Bojonegoro dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya, khususnya Batik.

Ketua Dekranasda Jawa Timur Arumi Bachsin mengaku merasa kagum dengan penampilan para peserta lomba dari masing-masing daerah. Bahkan saking antusiasnya, beberapa Kabupaten atau Kota mengirimkan lebih dari 1 peserta.

“Keren-keren banget, bagus-bagus semua, mereka membawa daerah masing -masing,” tuturnya.

Arumi menambahkan, menurutnya seluruh peserta sudah tampil sangat bagus. Namun begitu, beberapa indikator penilaian dilakukan oleh para juri untuk menentukan juara. Diantaranya unsur penilaian elemen wastra batiknya, desain batik, dan perpaduan ketika dipakai.

“Saya hadir dan menjadi juri, ini dukungan Provinsi untuk Bojonegoro,” tegas Arumi dengan senyum.(Arh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *